SAJAK.ID – H Lambo HT adalah seorang pelaut yang bertransformasi menjadi politisi. Ia lahir di Desa Uloe, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan pada 27 Desember 1961.
H Lambo berasal dari keluarga yang cukup sederhana. Ia bercita-cita menjadi insinyur atau arsitek, tetapi ia harus puas dengan sekolah olahraga menengah atas karena keterlambatan mendaftar dan minimnya akses informasi.
Ia lulus SMP dan melanjutkan pendidikan di Balai Pendidikan dan Latihan Pelayaran (BPLP) Makassar. Ia lulus pada tahun 1984 dan mengikuti prolah (persyaratan untuk mendapatkan ijazah) di Jakarta. Ia hidup sederhana dan menumpang di rumah orang selama di Jakarta.
H Lambo muda mulai bekerja sebagai mualim 3 di kapal kargo pada tahun 1985. Ia bekerja keras dan bertanggung jawab.
Ia berhenti pada tahun 1987 dan kembali ke kampung halaman untuk menikah pada tahun 1988. Ia mencari pekerjaan di darat, tetapi tidak ada yang cocok dengan bakatnya sebagai pelaut.
H Lambo pun kembali ke laut dan bergabung dengan Anak Buah Kapal tanker dengan jabatan mualim 2 pada tahun 1989.
Ia tidak berhenti belajar dan berusaha naik pangkat. Ia melanjutkan sekolah selama satu tahun (1992-1993) untuk kenaikan pangkat.
H Lambo berhasil menjadi kapten kapal pada tahun 1993 di usia 32 tahun.
Ia juga mulai berbisnis dengan merintis usaha tambak dan pembelian udang. Ia berharap bisa lebih dekat dengan keluarga dan memiliki penghasilan tetap.
Pada tahun 1998, ia berhenti menjadi kapten kapal dan fokus pada usahanya. Ia mengabaikan tantangan dari keluarga dan manajemen perusahaan.
Ia menolak tawaran untuk menjadi manajer operasional di kantor perusahaan. Ia yakin bahwa usahanya akan sukses dan memberi kebahagiaan.
Namun, ia mengalami musibah pada tahun 2000. Hama udang menyerang tambaknya dan menyebabkan udang mati secara massal. Usaha tersebut pun hanya berjalan di tempat atau tidak lagi begitu berkembang.
Karena hal itu Ia akhirnya memutuskan untuk merantau ke Kalimantan pada tahun 2001 dan meninggalkan anak dan istri di Sulawesi.
Di Kalimantan, ia memulai profesi baru sebagai seorang kontraktor.
H Lambo mendapatkan proyek fisik di Samboja bersama pengusaha ternama, Haji Abu, yaitu pembangunan jalan Salo Api Laut menuju Amborawang Laut dengan dana 5 miliar.
Ia berhasil menyelesaikan proyek tersebut dan mendirikan perusahaan sendiri, yaitu PT Mattiro Walie, yang bergerak di bidang konstruksi, jasa, dan suplai.
Perusahaannya pun menjadi mitra kerja pemerintah dan perusahaan minyak swasta asal Prancis, Total.
Ia juga menjadi ketua Asosiasi Pengusaha dan Kontraktor Kecamatan Semboja. Ia dikenal sebagai sosok yang berpengaruh, profesional, dan berintegritas.
H Lambo juga aktif dalam berbagai organisasi sosial dan keagamaan. Ia dikenal sebagai sosok yang dermawan, jujur, dan peduli terhadap masyarakat.
Pada Pemilu tahun 2024 ini, H Lambo ingin menjalankan misi suci untuk menjadi perwakilan rakyat Kutai Kartanegara.
H Lambo pun mencalonkan diri sebagai calon anggota DPRD Provinsi Kalimantan Timur Dapil 4 Kabupaten Kutai Kartanegara dari PDIP.
Tujuannya, ia ingin memberikan kontribusi yang lebih banyak lagi untuk kemajuan daerah.
Jika terpilih nantinya, H Lambo berjanji akan fokus untuk mengembangkan pertanian, perkebunan, dan perikanan yang bertujuan untuk menambah lapangan pekerjaan dan mensejahterakan para petani dan nelayan.
H Lambo HT adalah sosok yang pantang menyerah dan selalu berusaha untuk meraih cita-citanya. Ia adalah contoh nyata dari pelaut yang menjadi politisi. (su)