SAJAK.ID – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kutai Kartanegara (Kukar) menyelenggarakan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Seni Budaya tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) dari 3 hingga 5 Juli 2024 di Hotel Grand Fatma Tenggarong.
Acara ini dihadiri oleh 165 guru seni budaya dari sekolah negeri dan swasta di Kabupaten Kukar.
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan profesionalisme guru dan menyelaraskan persepsi tentang kesenian dan kebudayaan.
Kepala Bidang Kurikulum, Pengembangan Bahasa dan Sastra, Perizinan Pendidikan, Pendidik, dan Tenaga Kependidikan Disdikbud Kukar, Joko Sampurno, menjelaskan bahwa guru seni budaya diharapkan mampu mengembangkan sikap kreatif dan peka dalam berkesenian serta memberikan kemampuan berapresiasi kepada siswa.
“Guru-guru Seni Budaya dan Prakarya ini diharapkan dapat mengembangkan sikap dan kemampuan siswa untuk berkreasi dan peka dalam berkesenian atau memberikan kemampuan dalam berkarya dan berapresiasi,” ujar Joko.
Joko juga menekankan bahwa budaya memiliki makna yang luas dan tidak terbatas pada satu kegiatan saja.
“Budaya dalam arti yang luas, tidak hanya kesenian, tetapi juga ide-ide, gagasan-gagasan, benda-benda bangunan, serta kebiasaan atau tingkah laku yang menjadi kebiasaan suatu daerah atau negara,” jelasnya.
Dengan kegiatan ini, diharapkan guru-guru dapat menyampaikan hal-hal yang berkaitan dengan seni budaya dan prakarya menggunakan kebudayaan lokal Kabupaten Kutai Kartanegara.
“Adat istiadatnya seperti apa di Kukar, kemudian kesenian tari, dan budaya yang menyangkut jenis-jenis masakan tradisional khas daerah,” tutur Joko.
Joko juga menyoroti pentingnya melestarikan kearifan lokal. “Kearifan lokal itu penting. Siapa lagi yang melestarikan kalau bukan kita ini? Jangan sampai kita didominasi oleh budaya luar, makanan-makanan luar negeri, sehingga kita lupa punya makanan khas yang tidak kalah nikmatnya,” tutupnya. (Adv/su)