
SAJAK.ID – Tim Pendamping Keluarga (TPK) yang dibentuk oleh Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP2KB) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) berkomitmen untuk menangani risiko kesehatan ibu dan anak.
Fokus utama mereka adalah kelompok dengan risiko kesehatan 4T: terlalu muda, terlalu tua, terlalu banyak anak, dan jarak kehamilan yang terlalu dekat.
Sri Lindawati, Kepala Bidang Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga DP2KB, menjelaskan bahwa TPK memiliki tugas strategis untuk mendampingi kelompok rentan ini.
“Sebagai konselor, mereka memberikan edukasi agar ibu tetap sehat selama kehamilan hingga menyusui,” jelasnya.
Hingga saat ini, DP2KB telah membentuk 477 tim dengan total 1.371 anggota yang tersebar di berbagai desa. TPK tidak hanya mendampingi, tetapi juga memastikan ibu hamil menjalani pemeriksaan rutin di fasilitas kesehatan.
“Pendampingan ini penting untuk mencegah komplikasi selama kehamilan dan kelahiran,” kata Sri.
Selain itu, TPK aktif memberikan informasi terkait pola makan sehat, manajemen kehamilan, dan risiko yang perlu dihindari. Edukasi ini diharapkan dapat menurunkan angka komplikasi kesehatan dan meningkatkan kualitas hidup keluarga di Kukar.
“Kita optimis dan yakin dapat mengurangi angka risiko kesehatan pada ibu dan anak di daerah kita,” pungkasnya. (Adv/su/ra)