
SAJAK.ID – Desa Bukit Pariaman, Kecamatan Tenggarong Seberang, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), merupakan salah satu desa dengan wilayah daratan yang luas dan tanah yang subur.
Potensi besar di sektor pertanian menjadikan desa ini sebagai salah satu penghasil pertanian terbesar di Kukar.
Kepala Desa Bukit Pariaman, Sugeng Riadi, mengungkapkan bahwa luas lahan pertanian di desa tersebut mencapai 600 hektare, yang dimanfaatkan untuk perkebunan dan persawahan.
Berbagai jenis tanaman palawija, sayuran, dan padi ditanam oleh para petani, menghasilkan jumlah besar dalam sekali panen.
“Lahan 600 hektare itu dimanfaatkan untuk perkebunan dan persawahan. Para petani kalau sekali panen bisa menghasilkan 3 hingga 4 ton,” ujarnya.
Meskipun memiliki lahan luas dan subur, petani di Bukit Pariaman masih menghadapi kendala dalam sistem pengairan.
Kata dia, saat ini, pertanian di desa tersebut masih mengandalkan sistem tadah hujan, sehingga produksi panen sangat bergantung pada kondisi cuaca.
Jika curah hujan cukup, petani dapat menghasilkan hingga 4 ton per panen. Namun, jika kondisi iklim tidak mendukung, mereka berisiko mengalami gagal panen. Hal ini membuat para petani hanya mampu panen dua kali dalam setahun.
“Berbeda dengan daerah lain, kita di sini masih mengandalkan tadah hujan, jadi masih tergantung pada cuaca,” jelas Sugeng.
Meski menghadapi berbagai tantangan, semangat para petani tetap tinggi. Dengan keuletan dan ketekunan mereka, Bukit Pariaman tetap menjadi salah satu desa penyumbang beras terbesar di Kukar. (Adv)