SAJAK.ID – Pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Kutai Kartanegara nomor urut 01, Aulia Rahman Basri dan Rendi Solihin, dinyatakan unggul dalam Pemungutan Suara Ulang (PSU) Pilkada Kukar 2024 berdasarkan hasil hitung cepat (quick count) yang dilakukan oleh internal Badan Pemenangan Pemilu (Bapilu) DPC PDI Perjuangan Kukar.
Dalam konferensi pers yang digelar pada Sabtu (19/4/2025), Kepala Bapilu PDI Perjuangan Kukar, Rusdiono, menyebut bahwa pasangan Aulia-Rendi meraih dukungan sebesar 56,74 persen suara, mengalahkan dua pasangan lainnya, yaitu Awang Yacoub Luthman–Ahmad Zais dan Dendi Suryadi–Alif Turiadi.
“Hasil quick count ini berasal dari total 100 persen data yang masuk dari seluruh TPS sampling. Kami juga mencocokkannya dengan hasil real count internal BSPN yang sejauh ini mencatat angka 57,7 persen untuk Paslon 01,” ujar Rusdiono.
Ia menambahkan, perbedaan tipis antara quick count dan real count menunjukkan konsistensi suara yang diperoleh pasangan Aulia-Rendi.
“Kita meyakini, insyaallah, tidak akan ada pergeseran signifikan sampai hasil resmi diumumkan. Tapi tentu saja, kita tetap menghormati proses dan keputusan resmi dari KPU Kukar,” tegasnya.
Dalam kesempatan yang sama, calon Bupati Kukar Aulia Rahman Basri menyampaikan apresiasi terima kasih kepada seluruh tim, relawan, serta masyarakat yang telah mendukung dan mengawal suara Paslon 01 di lapangan.
“Alhamdulillah, berdasarkan data yang kami terima, kami optimis bahwa Paslon 01 insyaallah akan memenangkan PSU ini. Kami berterima kasih kepada seluruh relawan dan simpatisan yang masih berjaga di TPS hingga proses benar-benar selesai,” ujar Aulia.
Ia juga menyampaikan penghargaan kepada seluruh penyelenggara dan aparat keamanan yang telah menjaga situasi tetap kondusif selama proses PSU berlangsung.
Dia bilang, KPU, Bawaslu, Polres, dan Kodim Kukar semuanya telah menunjukkan kerja luar biasa dalam memastikan PSU ini berjalan dengan baik.
Aulia tak lupa memberikan penghormatan kepada dua pasangan calon lainnya. Ia menekankan pentingnya mengakhiri kompetisi pasca-PSU ini dengan semangat persatuan.
“Kita bertanding untuk bersanding. Kompetisi cukup terjadi di bilik suara. Setelah ini, mari kita duduk satu meja untuk kembali membangun Kukar,” tegasnya.
Menurut Aulia, keberagaman gagasan dan semangat yang ditunjukkan oleh semua pasangan calon merupakan aset berharga yang harus dirawat.
“Dua paslon lain memberikan banyak pelajaran bagi kami dalam menjaga adat istiadat dan budaya lokal. Kukar adalah tanah yang kaya akan nilai toleransi, dan itulah yang harus terus kita jaga,” katanya.
Aulia juga menyampaikan niatnya untuk membuka ruang seluas-luasnya bagi partai politik lain bergabung membangun Kukar bersama-sama.
Kata dia, membangun daerah bukan tugas satu partai, melainkan kolaborasi seluruh elemen.
“Kita tidak bisa berjalan sendiri. Jika partai lain sepakat bahwa ini untuk kesejahteraan masyarakat Kukar, maka kami siap melangkah bersama. Kita akan ajak semua pihak duduk satu meja dan bahas langkah ke depan,” ungkapnya.
Aulia juga berharap semua pihak, termasuk para pesaingnya, bisa menerima hasil PSU ini dengan sikap terbuka dan dewasa.
“Jika hasilnya memang seperti ini, mari kita terima dengan lapang dada. Kukar butuh semua orang terbaiknya untuk bekerja bersama. Fokus kita ke depan adalah membangun, bukan lagi bersaing,” ujarnya.
Ia menegaskan bahwa semangat “Kukar Idaman Terbaik” akan terus menjadi misi utama kepemimpinannya.
“Tarikan napas Kukar Idaman Terbaik adalah misi untuk melanjutkan yang telah kami mulai sebelumnya. Dan untuk itu, kolaborasi adalah kunci,” pungkas Aulia. (su)
