SAJAK.ID – Ada yang unik dalam pelaksanaan Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB) Universitas Kutai Kartanegara (Unikarta) 2025. Sebanyak 595 mahasiswa baru yang resmi mengikuti kegiatan sejak Selasa (26/8/2025) diwajibkan mengenakan pesapu dan seraung, atribut khas masyarakat Kutai.
Rektor Unikarta, Prof Ince Raden, menilai inisiatif dari panitia tersebut sebagai bentuk penghormatan dan upaya melestarikan budaya lokal di tengah arus modernisasi.
“Kita semaju apapun dunia saat ini, tetap punya budaya yang harus dijaga. Dengan cara ini, generasi muda bisa menghargai warisan leluhur dan menjadikannya ciri khas yang membedakan kita dari daerah lain,” ujarnya.
Pesapu merupakan kain penutup kepala yang menyerupai ikat kepala, biasanya dipakai laki-laki dalam tradisi adat maupun sebagai pelindung dari panas saat bekerja di ladang. Sementara seraung adalah caping besar berbahan anyaman daun pandan atau nipah yang digunakan petani dan nelayan, dan kini juga kerap tampil dalam pertunjukan seni tradisional Kutai.

Ketua Panitia PKKMB, Zulkarnain, menyebutkan bahwa pengenalan atribut budaya ini menjadi sarana promosi identitas Kutai ke khalayak luas.
“Bagi mahasiswa dari luar daerah seperti Sulawesi, NTB, atau Maluku, hal ini menjadi pengalaman baru. Secara tidak langsung, budaya Kutai dipromosikan ke mereka,” katanya.
Zulkarnain optimistis langkah ini strategis untuk memperkenalkan budaya Kutai, bahkan berpotensi menarik perhatian di tingkat nasional hingga internasional. Ia mencontohkan tradisi di daerah lain yang mampu mendatangkan wisatawan.
“Saya berharap ke depan tidak hanya pesapu dan seraung, tetapi lebih banyak atribut budaya Kutai bisa dikenalkan lewat PKKMB maupun acara-acara lain,” tutupnya. (ar)
