SAJAK.ID – Kepala Dinas Kepemudaan dan Olahraga (Dispora) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), Aji Ali Husni, menegaskan pentingnya Pramuka Garuda sebagai indikator keberhasilan pembinaan anggota Pramuka.
Menurutnya, Pramuka Garuda bukan hanya simbol prestasi, tetapi juga ukuran sejauh mana pembinaan Pramuka di berbagai tingkatan-dari Siaga, Penggalang, Penegak, hingga Pandega-telah berhasil.
“Pramuka Garuda adalah tolok ukur untuk melihat keberhasilan pembinaan dan prestasi di bidang kepramukaan yang diraih secara pribadi oleh anggota Pramuka itu sendiri,” ujar Ali saat ditemui di Kantor Dispora Kukar, Senin (26/8/2024).
Menjadi seorang Pramuka Garuda, lanjut Ali, memberikan kepuasan tersendiri bagi anggota Pramuka yang mencapainya.
Kata dia, gelar ini menunjukkan bahwa seseorang telah lulus dari berbagai seleksi ketat dan telah mencapai tingkatan tertinggi dalam Gerakan Pramuka.
Ali juga menyebutkan bahwa pencapaian sebagai Pramuka Garuda akan membawa manfaat jangka panjang bagi pemiliknya. “Gelar ini akan terus terbawa hingga mereka menjadi pembina dan pelatih Pramuka di masa depan,” jelasnya.
Tidak mengherankan jika banyak anggota Pramuka yang berambisi untuk meraih gelar Pramuka Garuda, mengingat ini adalah salah satu prestasi tertinggi dalam Gerakan Kepramukaan.
Namun, proses untuk mencapainya tidaklah mudah. Ada serangkaian seleksi ketat yang harus dilalui oleh setiap calon.
“Ada tahapan-tahapan yang harus dilalui oleh peserta untuk menjadi Pramuka Garuda,” ungkap Ali.
Kata dia, seleksi dimulai dari Gugus Depan (Gudep) yang kemudian diusulkan ke Kwartir Ranting (Kwarran) dan akhirnya sampai ke Kwartir Cabang (Kwarcab).
Di tingkat Kwarcab, kemampuan calon Pramuka Garuda diuji oleh tim pelatih sesuai dengan keterampilan yang mereka miliki.
“Di Kwarcab, mereka diuji oleh tim pelatih terhadap kemampuan yang dimiliki oleh setiap peserta, sesuai dengan keterampilan masing-masing,” pungkas Ali. (Adv/su/ra)