SAJAK.ID – Calon Bupati Kutai Kartanegara (Kukar) nomor urut 03, Dendi Suryadi, mengungkapkan bahwa masyarakat Kukar semakin cerdas dan kritis terhadap janji politik yang tidak realistis.
Dalam debat Pilkada yang digelar KPU baru-baru ini, Dendi menyebut data BPS yang menunjukkan bahwa Kukar memiliki sekitar 60.000 penduduk miskin dan 20.000 pengangguran yang merupakan angka tertinggi di Kalimantan Timur.
Kondisi ini, menurutnya, menjadi ironi mengingat Kukar adalah salah satu daerah terkaya di Indonesia dengan APBD mencapai 14,3 triliun.
“Masih banyak infrastruktur dan pelayanan dasar yang buruk, dan pendidikan serta kesehatan belum sepenuhnya gratis. Ini yang akan menjadi fokus kami,” ujar Dendi.
Dendi bersama Alif Turiadi mencanangkan 8 program unggulan, salah satunya adalah pendidikan dan kesehatan gratis.
Paslon yang diusung partai KIM Plus ini berkomitmen untuk mengarahkan APBD Kukar secara lebih efektif agar semua lapisan masyarakat dapat merasakan kesejahteraan secara adil dan merata.
Tak hanya itu, sistem pemerintahan yang responsif dan transparan serta penegakan hukum yang tegas juga menjadi prioritasnya.
“Pendidikan harus gratis di Kukar, dari TK hingga SMP. APBD kita sangat mencukupi untuk mewujudkan ini,” tegas Dendi.
Merujuk pada data Pusdatin yang dibacakan panelis debat, Kementerian Pendidikan mencatat 1.911 anak di Kukar tak melanjutkan pendidikan ke SMP, dan 6.000 anak lainnya belum pernah bersekolah sama sekali.
Menurut Dendi, minimal 20 persen dari APBD Kukar harus dialokasikan untuk pendidikan. Hal ini mencakup biaya sekolah gratis, seragam, buku, sepatu, serta kesejahteraan guru dan peningkatan fasilitas sekolah.
“Dengan APBD sebesar itu, pendidikan gratis bukan hal yang mustahil. Kami ingin semua anak Kukar bisa bersekolah dengan gembira dan fasilitas yang layak. Jadi, kalau tidak gratis itu bukan namanya Kutai Kartanegara dengan APBD terbesar,” tutup Dendi. (ra)